December 8, 2023

POIN PENTING

  • Mantan warga negara AS itu diduga menyewa mantan pilot militer AS dan Inggris untuk membawa turis naik jet tempur
  • Tawaran Beijing untuk merekrut pilot militer Barat juga telah dilaporkan di Kanada, Prancis, dan Australia
  • China dikatakan berjuang untuk menemukan cukup pilot terlatih untuk mengoperasikan jet tempur

Bertindak atas permintaan dari Amerika Serikat, Polisi Federal Australia telah menangkap seorang mantan pilot militer AS dan instruktur penerbangan yang bekerja di China, menurut Reuters.

Penangkapan, yang dilakukan pada 21 Oktober, terjadi di tengah berbagai kasus pemerintah Barat menyelidiki kasus upaya Beijing untuk memikat mantan pilot militer Barat untuk melatih pilot Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Pihak berwenang Australia menangkap Daniel Edmund Duggan, 54, mantan warga negara AS, di kota pedesaan Orange di New South Wales. Dia ditolak jaminannya dan dikirim ke penjara terdekat Bathurst. Penangkapan itu terjadi menjelang proses formal untuk ekstradisi ke AS

Duggan pindah ke Australia setelah bertugas selama satu dekade di militer AS. Dia kemudian memulai bisnis bernama High Gun Tasmania, kata situs internet perusahaan itu. Dia pindah ke Beijing pada tahun 2014 dan menjual bisnisnya segera setelah itu, menurut outlet tersebut, yang laporannya juga mengutip catatan perusahaan serta sumber penerbangan yang mengonfirmasi bahwa Duggan mempekerjakan mantan pilot militer AS dan Inggris untuk menawarkan kesenangan turis dengan jet tempur.

Ada banyak laporan di media Barat yang berspekulasi bahwa Beijing mungkin menawarkan ratusan ribu dolar kepada mantan pilot angkatan udara Barat untuk mendorong mereka melatih pilot militer China.

Dilaporkan baru-baru ini bahwa setidaknya 30 mantan pilot RAF Inggris telah memanfaatkan paket perekrutan “dermawan” yang ditawarkan oleh Beijing untuk memberikan pelatihan bagi pilot militer China. Pemerintah Inggris sekarang ingin memperkenalkan aturan dua pukulan, yang akan mengakibatkan pilot Inggris diberi satu peringatan sebelum mereka dituntut.

Kasus serupa perekrutan pilot militer Barat oleh Beijing juga telah dilaporkan di Kanada, Prancis, dan Australia. Pada 21 Oktober, Le Figaro, sebuah surat kabar harian Prancis, menerbitkan kesaksian seorang pilot Prancis yang didekati oleh Beijing untuk melatih angkatan udara China. Publikasi tersebut dilaporkan mengklaim bahwa China telah mencari instruktur Prancis untuk pendaratan kapal induk.

Mengingat pesatnya modernisasi militer besar-besaran, China sedang berjuang untuk menemukan cukup pilot terlatih untuk mengoperasikan jet tempur dan karena itu berusaha untuk mempercepat program pelatihan pilot.

Menurut sebuah artikel yang diterbitkan di Ordnance Trade Science Know-how, sebuah majalah militer China, awal bulan ini, Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) telah mengalami kesulitan memenuhi permintaan yang meningkat untuk pilot jet tempur kapal yang berkualitas untuk beroperasi secara khusus- membuat J-15 jet untuk membawa pesawat.

Gambar Representasi
Reuters/Johanna Geron