September 26, 2023
AFP

POIN PENTING

  • 83 kematian di tengah protes di Iran termasuk anak-anak: Kelompok Hak Asasi Manusia
  • Sedikitnya 28 wartawan dilaporkan telah ditangkap sehubungan dengan demonstrasi jilbab
  • Banyak wanita mulai membakar jilbab mereka selama protes di Iran

Lebih dari 80 orang telah tewas di Iran selama dua minggu protes yang dipicu oleh kematian seorang wanita muda dalam tahanan polisi, kata organisasi Hak Asasi Manusia Iran (IHR) yang berbasis di Norwegia.

Menurut IHR, setidaknya 83 orang tewas dalam aksi protes tersebut, termasuk anak-anak. Organisasi tersebut tidak merinci berapa banyak anak yang telah terbunuh, Reuters melaporkan.

Selain kematian, kelompok hak asasi juga mengatakan puluhan aktivis dan mahasiswa telah ditahan menyusul protes tersebut. Hingga Kamis, setidaknya 28 wartawan juga ditangkap sehubungan dengan demonstrasi tersebut, kata Komite Perlindungan Wartawan dalam sebuah unggahan di Twitter, mencatat bahwa rincian tentang orang-orang yang ditangkap masih jarang di tengah pemadaman web.

Sehubungan dengan demonstrasi yang meluas, banyak wanita Iran mulai melepas jilbab mereka di depan umum, yang lain membakar jilbab mereka selama protes.

Protes di Iran dimulai pada 16 September setelah kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun yang ditahan oleh polisi moralitas di jalan-jalan Teheran. Polisi moralitas tidak memberikan penjelasan mengapa Amini ditahan tetapi mengatakan itu terkait dengan aturan hijab. Di bawah undang-undang “hijab dan kesucian” Iran, anak perempuan dan perempuan di atas usia 9 tahun diharuskan mengenakan jilbab di depan umum.

Dalam sebuah wawancara, ibu Amini mengatakan putrinya mematuhi aturan jilbab Iran, menambahkan bahwa dia mengenakan jubah panjang yang longgar.

Amini meninggal saat dalam tahanan. Polisi moralitas kemudian mengeluarkan pernyataan yang mengklaim Amini menderita serangan jantung saat menerima pelatihan pendidikan tentang aturan hijab di Iran. Televisi negara juga disiarkan rekaman tanpa audio atau tanggal yang menunjukkan seorang wanita yang diidentifikasi polisi moralitas sebagai Amini duduk di dalam fasilitas penahanan. Amini kemudian terlihat bangkit dari tempat duduknya, memegangi kepalanya dengan tangan, dan ambruk.

Keluarganya kemudian menolak klaim tersebut, menambahkan bahwa Amini dalam keadaan sehat sebelum penangkapan.

Saudara laki-laki Amini, Kiarash, juga mengatakan mendengar teriakan dari dalam pusat penahanan pada hari kematiannya. Kiarash menambahkan bahwa seorang saksi yang keluar dari pusat penahanan mengatakan kepadanya bahwa seorang wanita muda dibunuh oleh pasukan keamanan, menurut The New York Occasions.

Gambar yang diperoleh AFP di luar Iran menunjukkan seorang demonstran di Teheran pada 19 September 2022
AFP