
POIN PENTING
- Prajurit dan tentara bayaran Rusia meninggalkan pos mereka di Oblast Zaporizhzhia
- Tentara Rusia yang meninggalkan perang dapat dipenjara hingga 10 tahun
- Lebih dari 103.000 tentara Rusia dilaporkan tewas dalam perang di Ukraina
Lebih dari 200 tentara Rusia sekarang dicari setelah meninggalkan pos mereka di Ukraina “secara massal”, menurut intelijen Ukraina.
Baik prajurit maupun tentara bayaran Rusia telah meninggalkan pos mereka di wilayah Zaporizhzhia yang diduduki sementara. Mereka sekarang sedang digeledah oleh divisi terpisah dari penjaga Rusia, kata Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina (UAF) dalam sebuah laporan intelijen yang diposting di halaman Fb-nya.
“Pasukan Rusia dan tentara bayaran dari pasukan pendudukan meninggalkan tempat layanan mereka secara massal di wilayah Oblast Zaporizhzhia yang diduduki sementara,” tulis postingan itu.
“Unit terpisah Rosgvardia dikirim ke kota Prymorsk untuk melakukan operasi pencarian. Information awal menunjukkan bahwa lebih dari 200 orang dicari,” tulis Staf Umum UAF.
Konflik antara Rusia dan Ukraina dimulai setelah Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi besar-besaran pada Februari. Sejak itu, ada banyak laporan tentang tentara Rusia yang meninggalkan atau menolak berpartisipasi dalam perang.
Awal pekan ini, pengadilan Rusia menjatuhkan hukuman 20 bulan penjara kepada tentara Alexey Breusov setelah dia menolak untuk berpartisipasi lebih lanjut dalam operasi tempur dan menolak untuk mengikuti perintah perwira untuk dikerahkan ke Ukraina.
Pada 12 Desember, dilaporkan bahwa seorang tentara Rusia yang menolak berperang di Ukraina telah dipukuli dan dikurung oleh rekan-rekannya sendiri. Ayah prajurit itu mengatakan putranya awalnya menulis surat kepada pimpinan Rusia yang menyatakan penolakannya untuk melanjutkan pertempuran dalam perang. Dia malah ditempatkan di bawah pengawasan tentara Rusia lainnya yang berusaha memaksanya untuk bergabung kembali dalam perang melalui penyiksaan.
Pada 5 Desember, tentara Rusia melenyapkan 21 tentara bersenjata yang melarikan diri dari perang. Setidaknya 13 dari 21 desertir direkrut dari koloni hukuman di seluruh Rusia.
Di bawah hukum Rusia, khususnya sesuai dekrit yang ditandatangani oleh Putin pada bulan September, tentara yang secara sukarela menyerah kepada pasukan Ukraina, meninggalkan perang, atau menolak untuk berpartisipasi dalam konflik dapat dipenjara hingga 10 tahun.
Sejak perang dimulai pada Februari, Rusia telah kehilangan 103.770 personel militer, 3.017 tank, 6.037 mesin lapis baja tempur, 1.999 sistem artileri, dan 4.660 kendaraan serta tangki bahan bakar, sesuai perkiraan Kementerian Pertahanan Ukraina.
