September 26, 2023
Reuters

POIN PENTING

  • Putin dilaporkan mengakui bahwa ‘kesalahan’ merekrut pria dengan kondisi medis kronis dan pria yang lebih tua
  • Dia meminta pejabat Rusia untuk memastikan kesalahan penyusunan tidak terjadi lagi
  • Ada 17 serangan terhadap pusat perekrutan militer sejak pengumuman mobilisasi Putin pekan lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Kamis mengakui bahwa mereka membuat “kesalahan” dalam cara pemerintah Rusia melakukan upaya mobilisasi, yang membuat orang-orang tua direkrut menjadi tentara.

Dalam pidato yang disiarkan televisi yang ditujukan kepada anggota Dewan Keamanan Rusia, Putin mengatakan bahwa salah memilih orang tua dari tiga anak atau lebih, pria dengan kondisi medis kronis atau pria yang lebih tua. Dia sejak itu meminta para pejabat untuk memperbaiki “kesalahan”.

“Jika ada kesalahan, saya ulangi, itu harus diperbaiki. Mereka yang dipanggil tanpa alasan yang tepat harus dikembalikan ke rumah,” kata Putin dalam konferensi video dengan pejabat keamanan utamanya, seperti dikutip The New York Occasions. “Semua kesalahan harus diperbaiki dan dicegah agar tidak terjadi di masa depan.”

Pernyataan Putin datang ketika banyak orang Rusia turun ke jalan untuk memprotes perintah mobilisasi parsialnya. Di Republik Tuva, misalnya, polisi Rusia menahan 20 wanita yang berpartisipasi dalam unjuk rasa yang semuanya wanita pada hari Kamis menentang upaya mobilisasi. Peserta rapat umum meneriakkan slogan-slogan seperti “tidak untuk genosida” dan “tidak untuk mobilisasi” selama protes, per Siberia.Realii.

Orang-orang di republik Daghestan selatan Rusia juga memprotes keputusan mobilisasi Putin, menurut video yang dibagikan oleh Radio Free Europe/Radio Liberty pada 27 September. Lebih dari 100 orang dari wilayah tersebut telah ditangkap karena berpartisipasi dalam protes tersebut.

Selain protes, laporan kekerasan juga meningkat sejak pengumuman mobilisasi Putin. Pada hari Selasa, polisi menahan warga Ust-Ilimsk berusia 25 tahun, Ruslan Zinin, setelah dia masuk ke kantor pendaftaran dan menembak seorang perwira militer Rusia dari jarak dekat. Penembak dilaporkan kesal karena temannya telah menerima draf surat meskipun tidak memiliki pengalaman sebelumnya dalam dinas militer.

Dalam insiden terpisah, seorang pria Rusia menabrakkan sebuah mobil ke pintu masuk pusat perekrutan militer di Uryupinsk pada Senin pagi. Pria itu juga melemparkan bom molotov ke tengah, menurut Wall Avenue Journal.

Secara whole, ada 17 serangan terhadap pusat perekrutan militer dan gedung administrasi Rusia lainnya yang dilaporkan sejak perintah mobilisasi Putin, menurut outlet berita independen Rusia Mediazona.

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin rapat Dewan Keamanan melalui tautan video di Moskow pada 23 September 2022
AFP