September 24, 2023

POIN PENTING

  • Usaha tersebut tampaknya merupakan bagian dari kemitraan Apple dengan UCLA dan Biogen
  • Teknologi ini berpotensi memperluas cakupan portofolio kesehatan perusahaan yang terus berkembang
  • Apple berharap ini akan menjadi dasar fitur unik untuk perangkatnya

Apple dilaporkan bekerja dengan para ahli untuk mengembangkan teknologi yang memungkinkan iPhone mengumpulkan information kesehatan pengguna dan membantu mendeteksi depresi dan penurunan kognitif. Ini bertujuan untuk merekam pola tidur pengguna, aktivitas fisik, mobilitas, dan bahkan perilaku mengetik untuk mengidentifikasi tanda-tanda kondisi tertentu.

“Apple Inc. sedang mengerjakan teknologi untuk membantu mendiagnosis depresi dan penurunan kognitif, bertujuan untuk alat yang dapat memperluas cakupan portofolio kesehatannya yang sedang berkembang,” kata laporan Wall Road Journal (WSJ).

“Dengan menggunakan serangkaian information sensor yang mencakup mobilitas, aktivitas fisik, pola tidur, perilaku mengetik, dan lainnya, para peneliti berharap mereka dapat menemukan sinyal digital yang terkait dengan kondisi goal sehingga algoritme dapat dibuat untuk mendeteksinya dengan andal. Apple berharap hal itu akan terjadi menjadi dasar untuk fitur unik untuk perangkatnya,” tambah laporan itu.

Gambar selebaran ini diperoleh 14 September 2021 milik Apple Inc. menunjukkan wakil presiden senior Apple untuk Pemasaran Seluruh Dunia Greg Joswiak berbicara tentang iPhone 13 Professional baru
Apple Inc. / Selebaran

Usaha tersebut tampaknya menjadi bagian dari kemitraan perusahaan dengan College of California, Los Angeles di bawah proyek dengan nama kode “Seabreeze,” yang mempelajari stres, depresi dan kecemasan dan proyek “Pi” Biogen, yang bertujuan untuk “mengidentifikasi biomarker digital untuk membantu memantau kinerja kognitif dan kesehatan termasuk berpotensi mendeteksi gangguan kognitif ringan.”

Teknologi Apple, yang diyakini sebagai salah satu fitur iPhone andalannya di masa depan, juga ingin menggunakan analisis ekspresi wajah serta detak jantung dan pernapasan sebagai bagian dari metriknya. Rupanya, semua pemrosesan akan dilakukan di iPhone dan tidak ada information yang dikirim ke server Apple.

Knowledge yang dikumpulkan dari sensor iPhone dan Apple Watch akan dibandingkan dengan jawaban yang akan diberikan peserta dalam kuesioner tentang apa yang mereka rasakan. Tingkat hormon stres kortisol di folikel rambut para peserta juga akan dipantau, kata laporan WSJ lebih lanjut.

Jika information yang dikumpulkan sejalan dengan gejala kecemasan dan depresi, Apple dapat menggunakannya untuk mengembangkan fitur iPhone yang memberi tahu pengguna tentang tanda-tanda kondisi kesehatan psychological. Perangkat kemudian dapat mengingatkan pengguna untuk mencari bantuan profesional, yang dapat membantu tidak hanya dalam deteksi dini masalah kesehatan tetapi juga dalam meningkatkan kualitas hidup seseorang.